➖UnuSuaL
“Hime, lo akhirnya sama si Rui nggak sih?” Pertanyaan Mei Mei menyambut Utahime ketika ia baru saja memasuki ruang TV.
Utahime tersenyum pada wanita berambut biru muda itu penuh kegelian. Untuk sesaat ia menoleh pada Satoru yang menepuk sisi kosong di sofa yang sedang diduduki laki-laki itu. Setelah menimbang sejenak, akhirnya Utahime duduk di sana.
Sambil berusaha tidak mengacuhkan ekspresi sumringah Satoru, Utahime akhirnya menanggapi Mei Mei. “Mana mungkin gue spoilerin.”
“Lagian gue gregetan banget, astaga! Apa lo bakal sama Kenzo? Atau malah nggak sama siapa-siapa?” ujar Mei Mei lagi, menggebu-gebu.
“Rahasia dong.” Utahime mengedipkan matanya dengan cengiran di bibir. Satoru terkekeh melihatnya, sementara Mei Mei hanya mendengus gusar dan kembali memusatkan perhatian pada televisi di hadapannya.
Akhirnya mereka semua fokus pada layar televisi yang tengah menampilkan adegan Utahime berlari dari kejaran polisi. Di dramanya kali ini, Utahime berperan sebagai pencuri dan penipu bernama Kaiyo yang telah menjadi buronan internasional. Seorang detektif bernama Rui yang selama lima tahun memburu Kaiyo, rupanya memiliki dua kepribadian. Kepribadian lainnya itu bernama Kenzo. Dan, Kaiyo tahu cara memancing Kenzo agar menguasai kesadaran Rui. Sampai akhirnya, Kenzo pun jatuh cinta pada Kaiyo dan mulai berusaha untuk menyingkirkan Rui.
“Kayaknya lo sering, ya, main di cerita yang genrenya action gitu,” ujar Satoru tiba-tiba dengan suara berbisik agar hanya Utahime yang bisa mendengarnya dan tidak menggangu Mei Mei yang fokus menonton.
“Iya, soalnya menarik semua ceritanya.” Utahime menjawab tanpa menatap Satoru.
Keadaan hening untuk beberapa saat, hingga Utahime kembali bersuara. Sangat rendah. Ya, ia sedang bicara dengan Satoru. “Lo tau lagu Urban Zakapa yang I Don't Love You nggak?”
Satoru memposisikan tubuhnya agar bersandar di sofa dengan lebih rileks. Tubuhnya sedikit merosot di samping Utahime, matanya menatap televisi, tapi fokusnya sepenuhnya pada suara Utahime. “Tau, kenapa?” sahutnya.
“Udah nonton MV-nya? Kalo menurut lo itu tentang apa?”
Satoru akhirnya menatap Utahime dengan sedikit mendongak. Ia memandang wajah Utahime dari samping. Mungkin saat itu ia baru menyadari bahwa tulang wajah Utahime sungguh cantik dan tegas. Ia menjawab. “Tentang cowoknya nggak sayang sama pacarnya dan dia suka sama cewek lain, kan?”
“Kalo menurut gue, iya, dia emang suka sama cewek lain. Tapi justru lagunya tuh untuk cewek yang dia suka itu.” Utahime menjelaskan. Mata cokelatnya bertemu pandang dengan mata biru Satoru yang mengingatkannya dengan keceriaan musim panas, bersama suara debur ombak dan tawa penuh kesenangan.
Utahime kembali menatap lurus ke depan. Tak ingin berlama-lama menatap mata biru itu.
Utahime kembali melanjutkan. “Dari yang gue pahamin, justru cowok itu bilang 'I don't love you' karena dia suka sama cewek itu. Lagu itu adalah sugesti si cowok ke diri dia sendiri, karena dia tau dia nggak boleh suka sama cewek itu.”
Setelah mendengar penjelasan Utahime, Satoru terdiam untuk berpikir dan memahami. Tepat ketika Utahime kembali menatapnya karena merasa Satoru tidak kunjung memberi tanggapan, Satoru mengulaskan senyuman. “Jadi maksudnya justru sebaliknya dari lirik itu, ya?” Utahime mengangguk atas pertanyaannya, “Menarik banget. Gue mau nonton lagi deh MV-nya.”
Satoru mengeluarkan ponselnya dari kantong. Ia juga mengeluarkan headset, memasangnya pada ponselnya. Utahime hanya memerhatikan, awalnya sudah akan kembali fokus pada televisi ketika Satoru menyodorkan salah satu headset padanya. “Tonton bareng, yuk.”
Tidak ada jawaban dari Utahime, wanita itu hanya mengerjap dan terlihat bingung. Bingung harus bagaimana. Apakah mendengarkan lagu dari headset yang sama tidak akan menimbulkan kesalahpahaman di saat hubungan mereka sudah begitu disorot sekarang? Lagipula mereka memang tidak akrab, sudah pasti rasanya akan sangat canggung.
Entah karena tak peduli atau tidak memahami apa yang dicemaskan Utahime, Satoru dengan santainya memasangkan satu headset pada telinga kiri Utahime sementara ia memasang pasangan lainnya pada telinga kanannya. Utahime terkejut, tapi tidak melakukan apa pun.
Satoru mendekat pada Utahime hingga bahu mereka bersentuhan. Senyum di wajahnya tak juga hilang. “Nah, Utahime, ayok, kita tonton!” seru laki-laki itu penuh semangat. Oh, tentu suaranya masih tergolong pelan. Ia sama sekali tidak berniat untuk mengganggu konsentrasi Mei Mei ketika sedang menonton drama. Wanita itu bisa sangat menyeramkan.
Ketika mereka akhirnya mulai menonton video musik Urban Zakapa yang sedang mereka bahas, Utahime lagi-lagi terkejut.
Terkejut dengan rasa nyaman yang dirasakannya. ▫️▪️